KHUTBAH JUMAT
Drs. LA ODE NSAWURO
MASJID AL-AZHAR
TAUBAT
SEBELUM TERLAMBAT
Sebagai seorang mukmim
yang taat selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada allah SWT, dengan
berusaha terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam menjalankan perintah
Allah SWT tulus, ihlas didasarkan keimanan dengan penuh harapan atas keridahan
dan surganya. Takwa juga berarti menghindari dan menjauhi seluruh
larangan-larangannya yang bila kita kerjakan dapat mencelakakan kita dan akan
mengazab kita dengan siksa Allah yang pedih didunia maupun diakhirat nanti.
Hadirin yang Insya
Allah di muliakan oleh Allah
Kita sebagai manusia
biasa tidak ada yang suci dan bersih dari kesalahan-kesalahn baik kesalahan
besar maupun kecil kita pasti melakukanya baik disengaja maupun tidak
disengaja.
Oleh sebab itu Allah
SWT selalu membuka pintu taubat bagi hamba-hambanya yang mau bertobat.
Manusia yang baik bukan
manusia yang bersih dari kesalahan dan dosa, namun orang yang baik adalah orang
yang melakukan dosa kemudian ia ingat bahwa yang dilakukan itu adalah perbuatan
salah, maka ia segera mengingat Allah dan merasa menyesal dengan segala
perbuatannya itu kemudian bertobat kepada Allah dan berjanji tidak
mengulanginya. Serta melakukan segala perbuatan baik untuk menutupi perbuatan
jahatnya.
Rasulullah perna
bersabda dalam sebuah hadisnya :
Artinya : “setiap anak Adam itu bersalah, dan
sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang meminta ampun kepada Allah”.
Kemudian Allah SWT
berfirman dalam Al-Quran surat Al-Imran ayat 135,
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
yang keji dan menganiaya dirinya sendiri kemudian mereka ingat kepada Allah
lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan mereka tidak meneruskan
perbuatan-perbuatan kejinya itu, mereka itu balasannya ialah ampunan dari tuhan
mereka dan surge yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal
didalamnya, dan itulah sebaik-baiknya pahala bagi orang-orang yang beramal”.
Hadirin yang insya
Allah dimuliakan oleh Allah
Ayat diatas menjelaskan
bahwa taubat itu hendaknya disertai dengan penyesalan dan berjanji tidak
melakukan perbuatan keji itu pada waktu lain.
Banyak orang mengatakan
: kalau mau tobat nanti sudah tua saja, sekarang kita masih muda, kita nikmati
dulu hidup ini.
Kaum muslimin yang
insya Allah di rahmati Allah
Pendapat tersebut
adalah pola pikit yang keliru, karena orang yang meninggal dunia itu bukan
orang yang sudah tua saja, melainkan semua ditentukan oleh Allah. Kalau Allah
sudah mentakdirkan umur seseorang tidak pandang bulu, mulai dari anak-anak
mati, masih remaja mati, pemuda mati, orang tua mati, orang miskin mati, orang
kaya mati, para pejabat presiden, gubernur, bupati/walikota dan pejabat lainnya
mati juga, rakyat biasa mati juga, kiai, ustadz mati juga.
Jadi ajal/kematian itu
tidak memandang umur, jabatan, dan status social tetapi status manusia
dihadapan Allah SWT sama semua bernama hamba Allah.
Alangkah celakanya
orang yang masih muda digunakan masa mudanya dengan mabuk-mabukan, berjudi,
setiap malam keluar masuk klap-klap malam, dengan alas an mencari penyegaran serta
maksiat-maksiat lainnya. Ia meninggalkan sholat, meninggalkan puasa juga
kewajiban lainnya yang mesti dilaksanakan seorang muslim yang beriman kepada
Allah SWT.
Dan alangkah celakanya
pula ditengah-tengah perbuatannya yang maksiat itu tiba-tiba dipanggil oleh
Allah SWT untuk menghadapnya. Sedangkan sipemuda tersebut dalam keadaan mabuk
memegang botol miras dan berjalan terseok-seok tiba-tiba ditabrak oleh mobil truk, maka matilah dalam keadaan
kafir.
Kaum muslimin yang
insya allah dirahmati Allah
Sebaliknya orang yang
baik akan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangannya
semenjak dia islam atau mengucapkan dua kalimat syahadat dan bersaksi tiada
tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ia selalu melaksanakan
perintah Allah dan meninggalkan larangannya, sehingga kapan dipanggil oleh
Allah, ia akan siap mati dengan ketaatan kepada Allah atau mati dalam keadaan
muslim.
Dalam surat Al-Araf
ayatv34 Allah berfirman :
Tiap-tiap umat menemui
ajal, maka apabila telah dating ajalnya, tak dapat mengundurkannya, barang
sesaat pun dan tidak pula memajukannya.
Oleh karena itu
janganlah ditunda-tunda untuk bertobat kepada Allah SWT sebelum kematian
menjemput kita. Karena datangnya kematian itu tanpa pemberitahuan atau
pengumuman terlebih dahulu.
Perintah bertobat ini
dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Tahrim ayat 8
Berbunyi : Ya
ayuhallazina amanu tuubuu ilaahi taubatun nasuha
Artinya : Hai
orang-orang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat semurni-murninya.
Tobat itu wajib untuk
semua dosa, maka jika dosa itu berkaitan dengan hubungan manusia dengan allah
tanpa ada sangkut pautnya dengan hubungan manusia. Bertaubat itu mempunyai 3
persyaratan
1.
Harus menghentikan maksiatnya
2.
Harus menyesali perbuatan yang telah
terlanjur dilakukannya
3.
Niat bersungguh-sungguh tidak akan perna
mengulangi perbuatan yang sama untuk kedua kalinya
Tetapi apabila pentaubatan itu menyangkut dosa
kepada sesame manusia lainnya maka 3 syarat tersebut belum cukup dan harus
ditambah dengan satu persyaratan yaitu
menyelesaikan urusannya dengan orang orang bersangkutan dengan meminta maaf
atau meminta halalnya suatu perbuatan atau mengembalikan sesuatu yang harus
dikembalikan. Maka dalam kehidupan sehari-hari :
1.
Harus memperbnyak istigfar
(Astagfirullahal azim)
2.
Membina silaturahmi yang baik sesama
manusia
3.
Kalau mempunyai kebiasaan yang dapat
mencelakan diri sendiri mabuk-mabukan, judi kebiasaan penyegaran
ditempat-tempat hiburan malam, hentikanlha dan segera bertobatlah. Insya allah,
Allah memberikan ampunan.
Demikian khutbah singkat ini, mudah-mudahan ada
manfaatnya kepada kaum muslimin terlebih lagi pada diri saya sendiri dan
keluarga. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar